Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Semarak Festival Tunas Bahasa Ibu Toraja Utara 2025, Bupati Frederik Tekankan Pentingnya Cinta Bahasa Daerah

Semarak Festival Tunas Bahasa Ibu Toraja Utara 2025, Bupati Frederik Tekankan Pentingnya Cinta Bahasa Daerah
Semarak Festival Tunas Bahasa Ibu Toraja Utara 2025, Bupati Frederik Tekankan Pentingnya Cinta Bahasa Daerah
(Foto : Istimewa)

TORAJA UTARA, PEWARTA SULSEL - Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jenjang Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten Toraja Utara Tahun 2025 yang digelar di SD Kristen Rantepao 5, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan bergengsi ini menjadi ajang bagi para siswa-siswi perwakilan dari setiap kecamatan yang telah lolos seleksi di tingkat kecamatan untuk menunjukkan kemampuan berbahasa dan berkarya dalam empat jenis lomba, yakni Mendongeng, Pidato, Komedi Tunggal, dan Cerita Pendek - seluruhnya dibawakan dalam bahasa ibu.

Dalam sambutannya, Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, S.T., memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, guru, dan penyelenggara kegiatan. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda.

“Saya salut kepada para pendidik yang terus menanamkan nilai-nilai kebaikan dan mencintai profesinya. Jangan pernah rendahkan martabat guru hanya karena urusan praktis. Guru adalah orang-orang yang mulia dan menjadi dasar kemajuan bangsa,” ujar Bupati Frederik.

Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa kegiatan seperti FTBI menjadi bagian penting dalam melestarikan bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa.

“Festival Tunas Bahasa Ibu ini bukan sekadar lomba, tetapi wujud nyata upaya kita menjaga jati diri bangsa melalui bahasa. Anak-anak Toraja Utara harus bangga dan mencintai bahasa daerahnya, namun juga mampu menguasai bahasa Indonesia dan bahasa asing sebagai bekal menghadapi masa depan,” tuturnya penuh semangat.

Dalam kesempatan itu, Bupati Frederik juga mengenang masa kecilnya saat bersekolah di lokasi yang sama, SD Kristen Rantepao 5, yang kini menjadi tempat penyelenggaraan festival. Ia berpesan agar setiap anak diberi kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berprestasi.

“Tidak ada orang yang sukses sendirian. Di balik anak-anak berprestasi, selalu ada guru dan orang tua yang berjuang bersama mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara, Martinus Manatin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa FTBI merupakan wujud nyata dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian bahasa dan budaya lokal. Menurutnya, kegiatan ini lahir dari keprihatinan terhadap semakin berkurangnya penggunaan bahasa daerah di kalangan generasi muda.

“Kita ingin menanamkan kebanggaan terhadap bahasa ibu sejak dini. Trigatra Bahasa - lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa Indonesia, dan pelajari bahasa asing - menjadi pedoman dalam dunia pendidikan kita,” jelasnya.

Martinus juga menambahkan bahwa pelaksanaan FTBI merupakan bagian dari program nasional yang diselenggarakan secara berjenjang dari pusat hingga daerah. Ia mengapresiasi kerja keras panitia, dewan juri, guru pendamping, serta peserta yang telah menunjukkan antusiasme luar biasa.

“Bagi kami, kemenangan bukanlah tujuan utama. Yang paling penting adalah proses belajar, pengalaman, dan kebanggaan menggunakan bahasa ibu di tengah kemajuan zaman,” tambahnya.

Seluruh peserta tampil memukau dengan konsep yang matang, tata rias yang indah, serta tema-tema sarat makna yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan karakter anak bangsa. Dukungan guru, orang tua, dan pendamping turut menambah semarak dan kekhidmatan jalannya festival.

Para juara pertama dari masing-masing cabang lomba nantinya akan mewakili Kabupaten Toraja Utara pada tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, membawa semangat dan kebanggaan daerah untuk berkompetisi di level yang lebih tinggi.

Melalui festival ini, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara berharap agar bahasa, budaya, dan karakter anak-anak Toraja Utara terus tumbuh dan berakar kuat di tanah sendiri - menjadi tunas-tunas harapan bagi masa depan bangsa.