Launching UMKM Level UP. |
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi meminta agar penyedia layanan pinjaman online (pinjol) fokus lebih pada memberikan pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurutnya, akses pembiayaan masih menjadi tantangan besar untuk pengembangan UMKM karena belum semua orang memiliki akses ke lembaga keuangan formal seperti bank.
Budi Arie menjelaskan bahwa inti dari digitalisasi adalah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Ia menekankan bahwa pinjaman online hanyalah metode, dan mendorong pinjol untuk lebih fokus pada sektor yang produktif.
"Intisari digitalisasi ini apa sih, membuat masyarakat semakin produktif, kalau soal pinjaman online, ini kan soal cara saja, lewat online, kita mendorong pinjol menyasar yang produktif," kata Budi Arie di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Namun, Budi Arie juga berpendapat bahwa masalah permodalan bukanlah hal utama bagi pelaku UMKM.
"Kalau soal permodalan, saya pikir selama idenya bagus, saya yakin permodalan bukan isu," tambahnya.
Ia percaya bahwa kreativitas adalah kunci utama dalam menjalankan bisnis, dan ide yang bagus dapat menarik perhatian pemodal.
Selain itu, Budi Arie mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan internet agar bisa menjangkau pasar digital.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2024, 79,5% atau sekitar 221 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan internet.
Dia menilai bahwa tingginya penggunaan internet telah mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk cara berbelanja, yang kini bisa dilakukan secara online melalui gadget.
Untuk mendukung ini, pemerintah meluncurkan program “UMKM Level Up” yang bertujuan membantu pelaku UMKM agar lebih terampil menggunakan teknologi digital melalui pelatihan dan workshop.
"Kami meluncurkan program UMKM level up, tujuannya agar para pelaku UMKM terdorong menggunakan perangkat digital, program ini terjadi pendampingan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM melalui workshop pelatihan dengan UMKM," pungkasnya.