Gowa Jadi Tuan Rumah High Level Meeting TPID Zona IV, Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi Transaksi Daerah
![]() |
| Gowa Jadi Tuan Rumah High Level Meeting TPID Zona IV, Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi Transaksi Daerah (Foto : Istimewa) |
GOWA, PEWARTA SULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menjadi tuan rumah pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) Zona IV yang digelar di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Kamis (30/10). Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi ekonomi regional Sulawesi Selatan, khususnya dalam pengendalian inflasi, penyusunan Neraca Pangan berbasis data, dan percepatan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, dalam sambutannya menegaskan bahwa langkah kolaboratif ini sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan di kawasan Zona IV yang meliputi Gowa, Makassar, Maros, dan Takalar.
“Gowa, Maros, dan Takalar adalah daerah penghasil pangan, sedangkan Makassar berperan sebagai pusat distribusi dan jasa. Keterpaduan ini harus dimanfaatkan melalui penyusunan neraca pangan yang presisi agar kebijakan pengendalian inflasi dapat berbasis bukti,” ujar Darmawangsyah.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Gowa Tahun 2024, perekonomian daerah tumbuh sebesar 5,39 persen dengan tingkat inflasi 1,19 persen, mengacu pada Kota Makassar. Kondisi ini menunjukkan stabilitas makroekonomi yang relatif baik, namun tetap membutuhkan kewaspadaan terhadap fluktuasi harga pangan strategis.
“Inflasi pangan adalah persoalan nyata yang menuntut kesiapan sistem dan koordinasi lintas daerah. Kami berkomitmen memperkuat cadangan pangan pemerintah daerah, menggelar pasar murah secara berkala, dan memastikan bantuan sosial disalurkan tepat sasaran untuk menjaga daya beli masyarakat,” lanjutnya.
Selain pengendalian harga, Wakil Bupati Gowa juga mendorong percepatan adopsi transaksi non-tunai di lingkungan pemerintah daerah. Menurutnya, elektronifikasi merupakan bagian integral dari reformasi keuangan daerah yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat transparansi fiskal.
“Elektronifikasi transaksi pemerintah adalah instrumen penting dalam reformasi keuangan daerah. Melalui digitalisasi pembayaran, kita dapat meminimalkan kebocoran anggaran sekaligus mempercepat respons terhadap dinamika ekonomi lokal,” jelas Darmawangsyah.
Ia juga menekankan pentingnya komitmen lintas daerah untuk membangun ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.
“Sinergi yang dibangun hari ini adalah bentuk nyata kesinambungan kepemimpinan ekonomi daerah. Jika leluhur kita mampu membangun perdagangan lintas pulau berabad-abad lalu, kita harus mampu memastikan stabilitas pangan dan inflasi untuk generasi masa depan,” pungkasnya.
Pertemuan ini turut dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Wahyu Purnomo, yang menegaskan pentingnya kesinambungan koordinasi antardaerah dalam menjaga momentum stabilitas harga.
“Pengendalian inflasi tidak berhenti pada intervensi harga, tetapi juga pada pembenahan struktur pasokan yang berkelanjutan. Zona IV berpotensi menjadi model integrasi pangan berbasis data, di mana pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat bergerak dalam satu ekosistem ekonomi yang efisien,” ungkapnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari, Wakil Bupati Takalar Hengky Yasin, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Maros Abdul Azis Ahmad, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Ahmadi Akil, serta perwakilan Forkopimda Kabupaten Gowa.
Dengan semangat kolaborasi dan digitalisasi, TPID Zona IV diharapkan menjadi role model pengendalian inflasi dan efisiensi fiskal berbasis data di Sulawesi Selatan, serta memperkuat pondasi ekonomi daerah menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
