Slot Peserta Bertambah Jadi 48 Negara, Piala Dunia 2026 Bakal Ukir Sejarah Sejak 1998
PEWARTA SULSEL — FIFA secara resmi mengumumkan perubahan besar pada format Piala Dunia 2026.
Untuk pertama kalinya, turnamen ini akan diikuti oleh 48 negara, meningkat drastis dari 32 peserta yang berlaku selama lebih dari dua dekade sejak 1998.
Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kompetisi yang lebih inklusif dan memberikan ruang bagi negara-negara yang selama ini terpinggirkan dari kancah Piala Dunia.
Rincian kuota Piala Dunia 2026 untuk tiap benua
Berikut pembagian resmi dari FIFA untuk tiap konfederasi:
- UEFA (Eropa): 16 tim
- AFC (Asia): 8 tim + 1 play-off
- CAF (Afrika): 9 tim + 1 play-off
- CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, Karibia): 6 tim + 2 play-off
- CONMEBOL (Amerika Selatan): 6 tim + 1 play-off
- OFC (Oseania): 1 tim + 1 play-off
Selain itu, dua tiket tambahan akan diputuskan melalui turnamen play-off antarbenua yang melibatkan enam tim dari berbagai konfederasi.
Khusus untuk Oseania, keputusan ini sangat bersejarah karena untuk pertama kalinya kawasan tersebut memperoleh satu tiket langsung ke putaran final. Selandia Baru hampir pasti menjadi favorit utama, namun peluang kini terbuka juga bagi negara lain seperti Fiji atau Tahiti.
FIFA menilai langkah ini penting untuk memperluas jangkauan olahraga global. “Piala Dunia 2026 akan menghadirkan lebih banyak kisah dan kejutan dari seluruh dunia,” tulis pernyataan resmi mereka.
Dampak bagi dunia sepak bola
Negara-negara dari Asia dan Afrika kini lebih termotivasi untuk tampil. Jika pada edisi sebelumnya mereka harus bersaing ketat untuk sedikit slot, kini peluang semakin terbuka. Negara seperti Indonesia, misalnya, bisa menargetkan babak kualifikasi yang lebih realistis dibanding era sebelumnya.
Selain peningkatan kuota, format grup juga dirombak. Piala Dunia 2026 akan menampilkan 12 grup berisi 4 tim, dengan total 104 pertandingan — jumlah terbanyak sepanjang sejarah turnamen.
Dengan bertambahnya peserta, FIFA yakin kompetisi akan semakin menarik dan menjangkau audiens lebih luas di seluruh dunia.
