Pemkab Luwu Timur Gelar Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Medis Pra-Hospital
![]() |
Pemkab Luwu Timur Gelar Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Medis Pra-Hospital (Foto : Istimewa) |
LUWU TIMUR, PEWARTA SULSEL - Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan penanganan pertama pada kondisi gawat darurat, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan In House Training Penanganan Kegawatdaruratan Medis Pra-Hospital di Aula KKS Malili, Rabu (8/10/2025).
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Masdin, didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Helmy Kahar dan Ketua PSC 119 Luwu Timur, Muhlis Katili.
Dalam sambutannya, Masdin menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian penting dalam memperkuat sistem penanggulangan gawat darurat di Kabupaten Luwu Timur.
“Kesiapsiagaan sangat dibutuhkan. Kita perlu menyiapkan langkah-langkah penanggulangan agar setiap tenaga kesehatan mampu memberikan respon cepat dan tepat dalam situasi darurat,” ujarnya.
Masdin juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus berupaya memperkuat layanan kesehatan melalui berbagai program strategis, seperti pembangunan Rumah Sakit Tipe B di Malili, peningkatan fasilitas dan pelayanan di RSUD I Lagaligo Wotu, serta rencana pembangunan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut. Selain itu, program Garda Sehat Desa terus dikembangkan dengan dukungan tenaga kesehatan dan armada siaga di setiap desa.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap para tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas yang menjadi jejaring PSC semakin siap dan kompeten dalam menangani kegawatdaruratan medis. Ini juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi-misi Luwu Timur yang maju dan sejahtera,” tambahnya.
Masdin menekankan pentingnya pelatihan semacam ini dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya bagi tenaga medis tetapi juga masyarakat umum agar memiliki pengetahuan dasar dalam memberikan pertolongan pertama sebelum tenaga profesional tiba di lokasi kejadian.
“Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh terhadap upaya penguatan sistem gawat darurat yang terintegrasi, didukung teknologi informasi, fasilitas dan ambulans terstandarisasi, serta tenaga kesehatan yang memiliki kepedulian dan empati tinggi,” tandasnya.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan tenaga kesehatan dari 18 Puskesmas se-Kabupaten Luwu Timur, masing-masing mengutus dua orang peserta, serta perwakilan dari RSUD I Lagaligo Wotu dan INKO Primaya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan di lapangan dalam memberikan pelayanan cepat, tepat, dan profesional pada kondisi gawat darurat, serta memperkuat sistem pelayanan kesehatan pra-hospital di Luwu Timur.