Pemda Enrekang Gelar Rembuk Stuting |
PEWARTA.CO ID, SULSEL - Sebagai bentuk komitmen dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Enrekang, Pemda Enrekang menggelar rembuk stunting
Kegiatan tersebut masih dalam tahapan aksi konvergensi stunting kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun komitmen serta arah kebijakan dan strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Enrekang
Hadir Bupati Enrekang Muslimin Bando didampingi Wakil Bupati Enrekang Asman yang juga sebagai Ketua TPPS Kab Enrekang, Tim Iney Bangda /Koordinator Prog. Manager· Sekretariat PPS Perwakilan BKKBN Sulsel Andi Irfanji, yang secara berurutan memberikan arahan kepada seluruh kepala desa yang hadir pada selasa (05/07/2022) yang bertempat di ruang pola kantor bupati
Bupati Enrekang Muslimin Bando dalam sambutannya mengatakan tim percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa harus melakukan kerja-kerja tim turun lapangan ke desa lokus yang telah di tetapkan tahun 2023 sebanyak 20 desa melaksanakan intervensi gizi sensitif dan spesifik
“persoalan stunting merupakan persoalan kehidupan untuk menekan angka stunting di perlukan perubahan perilaku yang dimulai dari individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat bebas dari stunting”ucapnya
Sementara itu wakil bupati enrekang asman mengatakan keluarga beresiko stunting yang masih sangat tinggi sebanyak 24.401 akan memicu meningkatnya prevalensi stunting kalau tidak segera di intervensi secara bersama
“Dari data tersebut diharapkan tenaga pendamping keluarga telah di bentuk sebanyak 522 orang dengan jumla tim 174 di 129 desa/kelurahan dapat mengambil peran dalam mengintervensi penurunan stunting”ucapnya
Dalam paparannya yang disebut sebagia aksi #1 DInas Kesehatan menyebut desa lokus yang intervensi tahun 2023 cakupan yang yg masih rendah di tetapkan 20 desa lokus intervensi tahun 2023
hal tersebut berdasarkan hasil analisis situasi dengan 4 indikator yaitu : jumlah keluarga beresiko, jumlah balita stunting, prevalensi stunting
Sementara itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (aksi #2) menyebutkan rancangan anggaran rencana kegiatan pada tahun berjalan (2022) pada semua opd terkait sebanyak : 27,582,616,950. dengan sumber dana dari dak non fisik, dak fisik, dau, apbd, pnpb sedangkan rancangan anggaran rencana kegiatan pada tahun rencana (2023), pada semua opd terkait dalam percepatan penurunan stunting sebanyak : 28,883,714,700,00. dengan sumber dana dari dak non fisik, dak fisik, dau, apbd, pnpb
(hms/Ay)